KEWIRAUSAHAAN
KATA PENGANTAR
Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan
yang layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini
sangat terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga
pendidikan baik dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir
dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan
kerja dengan lulusan institusi pendidikan.Di era global sekarang ini
keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat memprihatinkan, namun kita
tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita
harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil suatu keputusan
serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita tidak
harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita
harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa
belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara
tidak langsung kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah
pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang
prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus
dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat
berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
Daftar Isi
2. BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Tujuan
b. Tujuan
3. BAB II . ISI
a. Sejarah Singkat
b. Landasan Teori
c. Analisis 9 aspek
s. Analisis keberhasilan
4. BAB III. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Kutipan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan
dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang
atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku
usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha
karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin
bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang
harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi
tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill
(kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat
tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus
bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target
dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin
dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat
menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan
pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB II
ISI
A. Sejarah Singkat
Achmad Zulfikar adalah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak
ketiga dari empat bersaudara ini berusia 27 tahun memiliki seorang istri
yang bernama Putri Karina dan seorang putra bernama Achmad Nawawi
Faturahman. Panggilan akrabnya adalah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal
bersama orangtuanya di daerah Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta
Barat. Setelah menikah ia tinggal bersama istri dan anaknya di daerah
krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta Barat.
Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun karena
banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, gaji yang
beliau dapatkan tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah beliau
memulai berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual sosis
bakar,ice bubble dan makanan lainnya. Usaha beliau sempat berhenti
karena beliau ingin lebih fokus mengurusi istrinya yang sedang hamil.
Setelah kelahiran putra pertamanya, beliau berhenti menjadi karyawan di
restaurant tempat ia bekerja, kini ia memulai membuka usaha barunya
yaitu “ANAWFATH CAFE” . Nama tersebut diambil dari nama putra
pertamanya, usaha ini masih dibilang baru dan kecil-kecilan,dengan tekad
dan kesungguhan beliau memulai usahanya, diharapkan usaha ini semkin
berkembang dan lebih maju lagi.
Landasan Trori
1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui
berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru
dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan
sumber daya lebih efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah
dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan
peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang
baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda.
2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha
adalah:
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas
atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan
banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi
gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat
kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk
memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses
adalahwirausaha yang mandiri dan percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada
laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya
diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh
melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya
diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah
dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang
kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah
karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi
karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus
dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang
konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis
4. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda
sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun
pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah
nilai.
5. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan,
kuncinya dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dari yang ada sekarang.
2. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :
a. terbuka terhadap pengalaman
b. memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
c. memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
d. selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
e. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi
f. memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :
· mau kerja keras
· bekerjasama
· penampilan yang baik
· yakin
· pandai membuat keputusan
· mau menambah ilmu pengetahuan
· ambisi untuk maju
· pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan) dan Suka tantangan.
Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi,
komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari
faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai
serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a. Managerial skill
b. Conceptual skill
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan
waktu) Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi
wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.
C. Analisis Keberhasilan
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kebutuhan Pokok
a. Sandang
Kebutuhan sandang / pakaian beliau dan keluarganya terbilang memadai.
b. Pangan
Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini memiliki cara tersendiri untuk
memenuhinya dengan membuat makanan dirumah/ tidak beli diwarung nasi
atau tempat makan, untuk menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan
memasaknya.
c. Papan
Saat ini beliau masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat
mengontrak rumah namun karena jarak yang terlalu jauh mereka kembali
kerumah yang kini dibuatnya usaha Anawfath Café.
d. Kesehatan
Untuk kesehatan beliau dan keluarganya tidak memakai jasa asuransi apapun.
e. Pendidikan
Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini adalah SMA ,tetapi ia
memiliki cukup pengalaman bekerja diberbagai tempat dan berbagai bidang
pekerjaan.
2. Hutang Vs Kartu Kredit
Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja
kerasnya selama ia bekerja dan ditambah dengan pinjaman dari pihak lain .
3. Manfaat untuk orang lain
Usaha ini jelas memberikan manfaat untuk orang lain , salah satunya
dengan membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang yang butuh
pekerjaan dan mengembangkan kemampuan wirausahanya.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup beliau bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah bergaul dan mau berbagi dengan siapapun yang kesulitan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala
kesulitan akan menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bang Djaja
yang dulunya susah payah membuka usaha, sampai meminjam uang untuk modal
usahanya, kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi wirausaha yang
sukses.
Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk
berusaha, sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang
ramah dan bersahaja. Dari gerobak kecil sampai menjadi warung yang cukup
besar ia rai dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya dan tak
henti pula ia berkreasi untuk mengembangkan usahanya.
SARAN
Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan
1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan
anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang
menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya,
kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan
pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan
pemikiran yang keliru. Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak
pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi
bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena
aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang
tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu
saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita
tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi
wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke
dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita.
Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik
menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak
mata kuliah kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar
kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan
praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun
jiwa kewirausahaan di diri kita
3. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan
melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di
luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan
kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu
diperbaiki dan dikembabngkan
4. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat
berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story),
media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita
akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari
dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa
saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ?
Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan tersebut, penulis akan
mencoba membahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki
jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan
sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang
dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh
wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa
apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi
berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan
sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling
dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi
dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang
dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar.
Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan
terus berupaya mencari jalan keluarnya.
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu
dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka
raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya
kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi
keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur
menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi
mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai
dalam hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan) Leadership atau kepemimpinan merupakan
faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan
menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini
tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk
tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain,
akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya
diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri
adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari
diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya
seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. apa yang
menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan
kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa
jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya.
Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim
mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka
menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan
mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian
besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan.
Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan
perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.
2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai
serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
a. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus
dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan
agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola
sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya
perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial,
yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui
jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan
manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen
administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya
melalui seminar, pelatihan dan otodidak
serta melalui pengalaman.
b. Kemampuan untuk merumuskan tujuan
Kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha
sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra
keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman
sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.
c. keterampilan memahami
Mengerti, berkomunikasi dan berelasi Supel, mudah bergaul, simpati dan
empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung
kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita
akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya
denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub
hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi
orang lain
d. keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi
seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan
merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif
pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari
berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif,
sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi
sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.
Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui
berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui
pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e. keterampilan mengatur dan menggunakan waktu
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber
stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan
pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi
menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan
tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu.
Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan
dan rencana-rencana yang telah digariskan.
KUTIPAN
Memang kegagalan merupakan cambuk untuk sebuah kesuksesan tapi dibalik kegagalan itu pasti ada hikmahnya. Ada pepetah bilang “masih banyak jalan menuju roma”
kita memang harus selalu optimis dengan semuanya. Dalam segala hal yang
kita lakukan pasti ada ujian, cobaan dan tantangannya. Secara tidak
disadari itu merupakan musuh yang tidak kita ketahu darimana datangnya,
arahnya dan tujuanya tapi itu semua memang harus kita hadapi. Bila kita
mampu menghadapinya maka tunggulah kesuksesan telah menunggu. Tapi kita
juga jangan lupa berdoa karena dalam suatu hadis dikatakan “kejarlah
akhiratmu maka dunia akan mengejarmu”jadi dalam melakukan usaha apapun
harus diimbangi dengan keimanan.